13 July 2012

Superchrist - Defenders of The Filth


Superchrist - Defenders of The Filth (2009)


Darah, perempuan nyaris telanjang, potongan badan dimana-mana, polisi dengan leher yang nyaris putus, kalo sekilas mungkin mirip artwork band brutal death metal. Tapi nanti dulu, jangan langsung pasang asumsi kalo ini band death metal nan sadis dan brutal. Bukan, superchrist sama sekali bukan band death metal. Superchrist cuma sebuah band heavy metal old school yang lahir di tahun yang salah.

Seperti yang gue bilang tadi, Superchrist adalah band old school. Maka dari itu mereka juga bawain musik old school. Tapi musik apa sih yang mereka bawain?mungkin secara umum kita bisa sebut heavy metal. Kalau secara spesifiknya mereka bawain NWOBHM warisan dari band semacam Motorhead, Saxon, dll. Kalau banyak orang bilang Speedwolf itu anaknya Motorhead, mungkin Superchrist bisa dibilang kakak tirinya speedwolf atau anak angkatnya Motorhead. Tempo tinggi, spirit rock n' roll, solo yang meledak-ledak dan riff a la old school heavy metal, udah jadi konsentrat paling dominan di album ini. Buat vokal, dikuping gue sedikit agak dipaksa supaya mirip Lemmy The Almighty walaupun hasilnya ga mengecewakan.

Overall kualitas recording album ini cukup memuaskan, nyaman di kuping. Rasa rock n' roll kental terasa sampai tetes terakhir, energi yang menggebu-gebu siap membludak, vokal "kasar" mengintimidasi dan tempo yang konstan di setiap track, menurut gue udah jadi paket komplit yang mereka tawarin buat jadi salah satu nominasi band yang layak disandingkan sama Motorhead. Memang ga akan bisa disejajarin sama Motorhead, tapi paling ga Superchrist bisa jadi back up, kalau-kalau suatu saat entah kapan kalian bosan dengan Motorhead.


Rating : 8.75

The Mushroom River Band - Simsalabim

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWAXw_qbPlUjNRVYMh1SZ0K5uibUj2OO51Sv0-WsKisol4GHui2nALgskEZh-56IfSGnrhlFYYcEBVQp_yboTRx6cpcjH3lu9eJJC_mKjpHsUqe9zlsv-JfPrein9ZD_4g5zopoXqu8fw/s320/454726.jpg

The Mushroom River Band - Simsalabim (2002)


"Spice", Ketika mendengar kata tersebut apa yang ada dalam benak kalian? Bukan, kita ga akan ngebahas tentang spice girls ataupun personil-personilnya. Yang akan gue review disini adalah LP dari band yang bernama The Mushroom River Band. Terus apa hubungannya sama spice? Nah spice itu adalah vokalis MRB yang juga mantan vokalis Spiritual Beggars.

Buat pencinta Spiritual Beggars khususnya era sebelum album On Fire, kemungkinan bakalan tertarik buat dengerin album ini. Gue sendiri adalah pemuja album Ad Astra dan setelah nyari kesana kemari, akhirnya ketemu juga album yang paling similiar sama Ad Astra. Sound heavy khas stoner di-combine sama groove dari hard rock, mirip banget sama Ad Astra. Belum lagi ditambah vokal spice yang memang sama kaya Ad Astra. Perbedaan signifikan antara album Simsalabim dengan Ad Astra adalah Michael Amott. Album ini memang kurang mengandalkan lead-lead melodius. Tapi riff-riff di album ini lumayan catchy buat  bikin nyaman kuping. Tema lirik sama sekali ga berat, malah cenderung menuju humor. Lihat saja tracklistnya, ga ada judul lagu yang terlalu serius.

Kalo ada yang nyari soundtrack buat kebut-kebutan, album ini cocok buat masuk playlist bareng Fu Manchu. Sound heavy + beat drum yang memacu adrenalin bisa bikin kita ga peduli lagi sama polisi. Vokal spice bener-bener nge-blend sama musik mereka yang buat gue pribadi jadi nilai tambah buat album ini.

Overall, ini adalah album yang wajib didengerin sama semua pecinta musik hard rock klasik dan stoner baik metal ataupun rock. Semua elemen yang menurut gue wajib ada, mereka bawa atau mungkin lebih tepatnya mereka borong. Hati-hati kalo dengerin album ini di jalan.These mother fuckers will take you to jail!


Rating : 8.75

06 July 2012

Dawnbringer - In Sickness And In Dreams


Dawnbringer - In Sickness And In Dreams (2006)



“Holy Fuck!”, itu kata-kata pertama gue saat pertama kali dengerin album ini. Holy fuck disini bermakna positif, karena gue ga tau kata apa lagi yang harus digunain buat men-subtitusi kata tadi. Album yang bener-bener fantastis dinilai dari segi manapun. Kombinasi dari gagahnya heavy metal dibalut dengan kvlt-nya black metal.

Disaat band-band NWOBHM penerus Jupri dan Maiden terlalu monoton, speed metal yang tidak terlalu berkembang seperti masa jaya-jayanya, dan band black metal yang kini semakin bervariasi, Dawnbringer datang dengan keunikan mereka. Ya, mereka ngegabungin elemen-elemen genre yang barusan disebutin. Vokal shrieking a la black metal classic yang diiringin riff hasil blend antara NWOBHM dengan black metal dan ritme drum speed metal yang menggebu-gebu menjadi menu utama album In Sickness And In Dreams. Tapi nanti dulu, cuma karena itu menu utama bukan berarti cuma itu yang mereka sediain. Saat lagi “dibuai” pake vokal shrieking, tiba-tiba di nomor-nomor kaya “11:58” dan “Midnight” kita dikejutin pake vokal melengking khas NWOBHM. Dengan pace speed metal, tempo di mayoritas lagu hampir sama, tapi ga monoton. Kualitas rekaman juga tidak mengecewakan, masih bisa dimaklumi telinga.

Durasi album cuma 24 menit dan terdiri dari 14 lagu. Lagu-lagunya ga ada yang lebih dari 3 menit tapi beberapa lagu ada yang saling berkesinambungan, jadi kalo pengen nikmatin album ini jangan pernah skip satu track-pun yang ada di album ini.

Overall, buat gue album ini amat sangat nyaris perfect. Sinkronisasi antara vokal, gitar dan drum sangat amat padu. Riff catchy hasil blend NWOBHM dengan black metal di album ini jadi faktor utama kenapa album ini layak buat masuk list album heavy metal terbaik. Tema lirik ga terlalu berat atau malah lebih cenderung sederhana dan gampang buat dipahamin. Satu-satunya kekurangan di album ini menurut gue yaitu durasinya. Terlalu pendek untuk ukuran sebuah LP yang normalnya berdurasi 40-60 menit. Ini jadi menyebabkan kenikmatan yang dihasilkan ga bisa berlangsung lama. Tapi itu bukan sama sekali alasan untuk melewatkan album masterpiece Dawnbringer yang satu ini.


Rating : 9.9